Selasa, 29 Maret 2011

Aku...

Aku..
Aku sedang merindukan tempat itu..
Tempat diamana aku di ajari..


Aku ingin kesana......

Kamis, 17 Februari 2011

Maulid Nabi dalam Pandangan Islam



Kita bersaksi bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai utusan Allah. Diantara konsekuensi persaksian ini adalah kecintaan kita yang tulus dan benar kepada beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya) ;”Tidak akan sempurna iman seorang dari kalian sampai aku lebih dicintai dibanding orang tua, anak, dan seluruh manusia”. (HR.Bukhari Muslim dari  shahabat Anas ibn Malik radhiyallahu ‘anhu). Dalam hadits yang lain beliau bahkan menyampaikan bahwa diantara tiga hal yang dengannya kita bisa merasakan manisnya iman adalah menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai melebihi apapun selain keduanya. (HR.Bukhari Muslim dari Anas ibn Malik).

Peringatan Maulid Nabi (maulidan)di bulan Rabi’ul Awwal dijadikan oleh sebagian kaum muslimin untuk mewujudkan kecintaan  mereka kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Di sisi lain, sebagian kaum muslimin tidak memperingati maulid tersebut bahkan mengingkarinya. Kalau demikian, mari kita terapkan firman  Allah (artinya) :” Kalau kalian berselisih dalam suatu perkara, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya; jika kalian benar – benar beriman kepada Allah dan hari akhir…” (An Nisaa 59). Ayat ini merupakan pedoman kita dalam setiap perselisihan yang terjadi : kembali kepada Allah-yaitu kembali kepada Al Quran, dan kembali kepada Rasul-Nya-yaitu kembali kepada sunnah/tuntunan beliau. Kalau ada dasar pedomannya dalam Al Quran dan Al Hadits yang shahih kita ambil dan kalau tidak ada dasarnya maka tidak kita ambil. Dalam hal ini patokan kita jelas, yaitu sabda nabi (artinya): “Barangsiapa melakukan suatu amalan ibadah yang tidak ada tuntunannya maka amalan itu tertolak.” (HR.Muslim)


Senin, 31 Januari 2011

Jadwal Ta’lim di Madiun dan sekitarnya



Kota Madiun

1. Masjid Al Fath Jln. MT.Haryono (depan PLN)

- Fathul Majid syarh Kitab Tauhid. Pemateri :Ust.Suyuthi hafizhahullah Waktu : Hari Senin pkl.16.30 WIB

- Kitabut Tauhid Pemateri : Ust.Abdurrahman hafizhahullah Waktu :Hari Rabu ba’da Maghrib

2. Masjid Al Hidayah Jln. Kemiri

- Arba’in Nawawiyah. Pemateri : Ust.Abu Salamah hafizhahullah Waktu : Hari Kamis ba’da Maghrib

- Syarh Lum’atul I’tiqod. Pemateri : Ust. Fauzan Nazil Yaman hafizhahullah Waktu : Hari Ahad ba’da Maghrib


Minggu, 30 Januari 2011

Mengapa Harus Bermanhaj Salaf ?


 Penulis: Al Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Al Atsari, Lc

Orang-orang yang hidup pada zaman Nabi adalah generasi terbaik dari umat ini. Mereka telah mendapat pujian langsung dari Allah dan Rasul-Nya sebagai sebaik-baik manusia. Mereka adalah orang-orang yang paling paham agama dan paling baik amalannya sehingga kepada merekalah kita harus merujuk.

Manhaj Salaf, bila ditinjau dari sisi kalimat merupakan gabungan dari dua kata; manhaj dan salaf. Manhaj dalam bahasa Arab sama dengan minhaj, yang bermakna: Sebuah jalan yang terang lagi mudah. (Tafsir Ibnu Katsir 2/63, Al Mu’jamul Wasith 2/957).

Sedangkan salaf, menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Siapa saja yang telah mendahuluimu dari nenek moyang dan karib kerabat, yang mereka itu di atasmu dalam hal usia dan keutamaan. (Lisanul Arab, karya Ibnu Mandhur 7/234). Dan dalam terminologi syariat bermakna: Para imam terdahulu yang hidup pada tiga abad pertama Islam, dari para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tabi’in (murid-murid shahabat) dan tabi’ut tabi’in (murid-murid tabi’in). (Lihat Manhajul Imam As Syafi’i fii Itsbatil ‘Aqidah, karya Asy Syaikh Dr. Muhammad bin Abdul Wahhab Al ‘Aqil, 1/55).

Sumber : http://www.asysyariah.com/

Berdasarkan definisi di atas, maka manhaj salaf adalah: Suatu istilah untuk sebuah jalan yang terang lagi mudah, yang telah ditempuh oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tabi’in dan tabi’ut tabi’in di dalam memahami dienul Islam yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Seorang yang mengikuti manhaj salaf ini disebut dengan Salafy atau As Salafy, jamaknya Salafiyyun atau As Salafiyyun. Al Imam Adz Dzahabi berkata: “As Salafi adalah sebutan bagi siapa saja yang berada di atas manhaj salaf.” (Siyar A’lamin Nubala 6/21).

Bersabarlah Wahai Saudaraku


Oleh Ustadz Abu Rosyid Ash-Shinkuan

Senang, bahagia, suka cita, sedih, kecewa dan duka adalah sesuatu yang biasa dialami manusia. Ketika mendapatkan sesuatu yang menggembirakan dari kesenangan-kesenangan duniawi maka dia akan senang dan gembira. Sebaliknya ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan maka dia merasa sedih dan kecewa bahkan kadang-kadang sampai putus asa.

Akan tetapi sebenarnya bagi seorang mukmin, semua perkaranya adalah baik. Hal ini diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya adalah baik dan tidaklah hal ini dimiliki oleh seorangpun kecuali oleh orang mukmin. Jika dia diberi kenikmatan/kesenangan, dia bersyukur maka jadilah ini sebagai kebaikan baginya. Sebaliknya jika dia ditimpa musibah (sesuatu yang tidak menyenangkan), dia bersabar, maka ini juga menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim)